NEWSSULSEL.id, Makassar – Salah satu program Kementerian Agama (Kemenag) RI pada bulan Ramadhan ialah dengan mengirim Da’i ke daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar yang disebut dengan Da’i 3 T. Kementerian Agama Sul-Sel pada hari Kamis 27/2/25 mengirim 21 Da’i ke daerah-daerah yang tergolong 3 T di Sulawesi Selatan yang nantinya para da’i bertugas untuk membina masyarakat di tempat mereka masing-masing ditugaskan.
<Desa Mattabulu Kec. Lalabata Kab. Soppeng merupakan salah satu desa penempatan Da’i Kanwil Sul Sel. Daerah yang didominasi wilayah pegunungan menjadi tantangan tersendiri bagi Da’i. Dr. Hasbullah, S.Ag.M.Ag.
<span;>sebagai Da’i utusan mengembang tugas dalam membina masyarakat di desa tersebut selama bulan Ramadhan.
<Penuturan singkat dari Sang Da’i mengatakan bahwa kondisi wilayahnya memang cukup ekstrim yang diselimuti hutang dan gunung serta sebagian besar jalanan masih bebatuan. Namun demikian, kondisi sosial masyarakat setempat yang sangat welcome dan ramah kepada tamu terlebih lagi kepada pendakwah menjadikan tugas seorang da’i lebih mudah beradaptasi dan berbaur dengan masyarakat.
Butuh Rental Mobil Nyaman Hubungi No: 0859 6581 9669 – 0878 1959 5557
Penduduk Desa Mattabulu sangat menjunjung tinggi kearifan lokal dan memegang teguh adat istiadat sehingga dalam penyampaian syiar agama tidak terasa sulit di masyarakat tersebut. Lebih lanjut, Dr. Hasbullah menuturkan bahwa sebagai seorang Da’i yang moderat sudah semestinya kita terbuka dan turut melestarikan kearifan lokal selama hal tersebut tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah dasar Agama.
Moderasi beragama adalah cara beragama yang tidak ekstrem dan tidak berlebihan. Moderasi beragama penting untuk menjaga kerukunan umat beragama dan persatuan bangsa.
Beberapa prinsip moderasi beragama yang diperpegangi diantaranya menghargai kebebasan beragama, menolak kekerasan atas nama agama, menghargai perbedaan tafsir ajaran agama, menghargai tradisi dan budaya lokal, menghormati tempat ibadah umat beragama lain, membangun kemaslahatan umum, taat konstitusi, komitmen kebangsaan, adil dan berimbang. Dengan demikian, manfaat moderasi beragama dapat diraih dalam menciptakan harmoni sosial dan perdamaian, memupuk rasa kebanggaan terhadap warisan budaya, membangun masyarakat yang harmonis, adil, dan sejahtera.
Totalitas Dr. Hasbullah sebagai Da’i terlihat dari program kerja dan aktivitas pembinaan di masyarakat. Pengajian dan ceramah di masjid menjadi rutinitas seharian, pembinaan pemuda dan remaja serta majelis taklim yang semuanya disampaikan dengan dasar moderasi beragama. Pak Arifin seorang imam di daerah tersebut sangat terkesan dan memberikan apresiasi dengan program Da’i 3 T dan merasa terbantu dalam membina masyarakatnya…(*)