NEWSSULSEL.online, BULUKUMBA – Seorang dokter ahli spesialis jiwa RS Kabupaten Bulukumba, yang meninggal setelah mendapatkan Vaksin Booster (dosis vaksin tahap ketiga). Kematiannya kini dalam penyelidikan Tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Diberitakan NEWSSULSEL.online. sebelumnya terkait kematian seorang Dokter RSUD Andi Sultan Daeng Radja usai di Vaksin Booster dosis ketiga, Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, dr Wahyuni mengatakan, bahwa dokter tersebut memiliki riwayat penyakit darah tinggi.
“Memang ada hipertensinya, pihak keluarga juga menyampaikan itu,” kata dokter Wahyuni, Rabu 25 Agust 2021 kemarin.
Wahyuni menuturkan, saat ini tim KIPI Provinsi Sulsel akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut setelah meninggalnya dokter Andi Yuwardani Makmur yang diketahui meninggal dunia Minggu 22 Agust 2021.
“Dia dokter spesialis jiwa di RSUD Andi Sultan Daeng Radja Bulukumba. Dia ASN di rumah sakit itu,” ujarnya
Andi Yuwardani Makmur mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 atau booster pada Kamis 19 Agustus, lalu. Namun, sebelum diberikan suntikan vaksin itu dia dinyatakan dalam keadaan sehat dan tidak memiliki keluhan sehingga proses vaksinasi tetap dilanjutkan.
“Iya ada jeda waktu, dan sesuai dengan prosedur. Dia awal-awal tidak ada keluhan. Nanti dari KIPI yang akan menelusuri benar tidak terkait itu. Tapi kalau melihat kondisinya kayaknya bukan,” ungkapnya
Sementara, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel, dr Ichsan Mustari mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menanti hasil investigasi yang dilakukan oleh tim KIPI.
“Saya kira saat ini sementara tim KIPI melakukan investigasi. Karena begitu prosedurnya, kalau ada dugaan tim KIPI Kabupaten dan provinsi melakukan investigasi melihat sejauh mana kejadian tersebut terjadi,” ungkap dokter Ichsan.
Tim KIPI akan menelusuri untuk mengungkap kebenaran penyebab kematian dokter Andi Yuwardani Makmur setelah mendapatkan suntikan vaksinasi tahap ketiga.
“Kita mesti mencari dulu dengan melakukan investigasi. Kita sejak awal sudah membentuk tim kejadian awal. Tentu rekomendasi-rekomendasi akan diberikan, kita tahu sendiri inikan vaksin covid pertama kali. Tentu juga kejadian yang seperti itu tetap menjadi analisis tim untuk melihatnya,” terangnya…(*).
Editor. Bang Fly