NEWSSULSEL.online, ENREKANG – Aksi unjuk rasa yang digelar sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Menggugat di depan Kantor DPRD Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan Jumat 10 Sept 2021 diwarnai kericuhan.
Massa aksi unjuk rasa dan sejumlah aparat penegak hukum saling dorong hingga bentrokpun tak dapat di hindari saat niat puluhan pengunjuk rasa yang mencoba masuk membawah speaker mereka ke dalam gedung DPRD, dihalangi petugas.
Setelah kericuhan massa dan petugas depan DPRD dapat di kendalikan Kapolsek Enrekang, AKP. Anton bersama sejumlah polisi lainya, situasi kembali aman. para pengunjuk rasa pun melanjutkan aksi orasi dijalan, gunakan pengerassuara sambil membentangkan spanduk bertuliskan penolakan Randis Mewah Bupati Enrekang.
Jenderal Lapangan, Misbah Juang mengatakan mobil dinas baru Bupati Enrekang senilai Rp 1,6 miliar yang dianggarkan di tengah pandemi Covid-19 sangatlah tidak etis.
Seharusnya anggaran sebesar itu bisa dipergunakan untuk pemulihan ekonomi, dan kesehatan masyarakat Enrekang.
“Anggaran itu bisa pula untuk gaji tenaga honorer kesehatan yang belum terbayarkan serta fasilitas kesehatan yang tidak memadai,” kata Misbah.
Misbah menjelaskan, kondisi keuangan daerah yang sedang krisis tidak sejalan dengan Kemendagri. Kontur wilayah dan kondisi jalan Enrekang juga tidak mendukung mobil mewah merek Marcedes Benz V 260 LWB.
“Harusnya hal itu semua menjadi pertimbangan prioritas penganggaran daerah. Secara etika mestinya malu anggarkan mobil sebesar itu padahal PAD hanya mampu untuk penuhi belanja pegawai,” ujarnya
Ketua DPRD Kabupaten Enrekang, Idris Sadik yang hendak menemui para pengunjuk rasa, ditolak massa aksi lantaran mereka menilai situasi sudah tak kondusif, lalu masa aksi bubarkan diri…(*).
Lp. Alif
Editor. Andi PW